Pages

Wednesday, June 29, 2011

Apa ini??

29 Juni 2011

Ga ada rasa apa-apa, tapi abis chating sama temen nan jauh aku masih liat icon YM kamu online. Dan aku langsung inget sama semua masalah yang terjadi disini, dulu dan sekarang. Merasa ternyata banyak orang yang ga suka sama aku, entah itu sifat, kelakuan, perkataan dan apalah itu dari diri aku. Dari orang yang sebelumnya deket sama kamu ga suka kalo aku sama kamu deket, malah sampai sekarang dia masih dingin sama aku. Lalu orang yang yang suka sama kamu pada saat bersamaan aku deket sama kamu. Dan berlanjut orang yang benci sama kamu itu juga benci sama aku.
Aku salah? Iya mungkin, karena deket sama kamu, orang yang selalu dipandang orang namun malah deket sama orang macam aku.
Dulu emang aku berusaha ngertiin mereka, hingga akhirnya teman-teman yang sebelumnya dekat denganku pun ikut menjauh. Dan selanjutnya aku ga pernah berfikir bagaimana seharusnya, tapi aku selalu berpikir bagaimana yang membuatku bahagia.
Jalan kehidupan ga pernah berhenti, dari yang mulus sampai yang terjal dan hampir aku menyerah. Tapi semua aku lewatin, walaupun aku banyak kehilangan sesuatu yang berharga.
Tapi, ternyata tidak berselang terlalu lama sebuah masalah layaknya tembok China ku terjang muncul kabut hitam tebal dan pekat datang. Tapi aku belum mau menyerah hingga aku berkata menyerah.
Kabut tebal itu ga bisa pergi, malah menambah pekat, hingga aku ga bisa melihat orang-orang disekelilingku termasuk kamu. Tangisan sudah pecah, teriakan selalu mengiringi, dan karena ternyata mendapati ga ada yang ada disamping aku ketika aku menghadapi situasi ini, termasuk kamu. Aku pun benar-benar menyerah.
Sekarang, semua berubah. Akupun menjadi seseorang yang dulu, aku menyadari bahwa hal yang aku lakukan kemarin sangat merugikanku. Beberapa hal yang sangat berharga itu hilang, aku ingin mencapainya, tapi apa aku masih layak?
Aku pikir semua akan terasa berat. Tapi, aku menemukan arti kehidupan dan orang-orang didalamnya. Satu persatu aku perbaiki, namun ga bisa layaknya kesempurnaan yang aku bayangkan. Dan memang hidup itu ga harus apa yang kita ingin, hidup itu adalah menjadi yang terbaik.
Namun, setelah berjalan sekian lama, aku masih saja dihinggapi rasa bersalah. Tiba-tiba aku tau masih banyak yang membenciku, aku terus mencari jawaban. Kenapa harus aku yang terlihat kau benci? Dan aku menemukan kenyataan lagi bahwa kamu juga membenciku, kau menolak membalas pesanku, kau menghapus semua kenangan, dan juga hanya sebuah media social network saja kau hapus namaku.
Sakit, karena setelah perjuanganku mempertahankanmu, sekarang malah kamu juga membenciku. Padahal aku pernah bertanya, kenapa disaat banyak orang membenciku kamu malah mendekatiku? Dan jawaban yang realistic keluar “karena aku lebih tau kamu daripada orang-orang sekitar”.
Sekarang aku menunggu jawaban jujurmu, kenapa kamu sekarang juga membenciku?



Friday, June 24, 2011

Freedom, Just a Beginning from The End

Bismillahirrahmanirrahim


Ga terasa udah 4 tahun aku disini, menikmati segala hal yang pahit, manis, hambar, hingga kebanggaan..
Tapi kini harus menuju akhir, ya, aku harus sesegera mungkin mengakhiri kehidupan atas pilihan yang aku buat kemarin :)
Belum berakhir, tapi masih berjalan pelan, dan semoga akhirnya cepat berakhir.
Segala doa, segala usaha, segala hal dilakukan maupun ditinggalkan :)


Tapi target dari tujuan awalku memilih hidup seperti ini ternyata tidak terpenuhi semua :(
Konsekuensi? iya lah, aku tau porsiku, tapi untuk lebih menuju baik maka aku ambil porsi lebih dan aku juga musti nyadar sama konsekuensi yang bakal terjadi..

Mengutip kata-kata bapak
"Kamu yang ambil, kamu yang terima konsekuensinya, mau jelek, mau buruk, kamu harus terima. Tapi jangan lupa untuk berikutnya harus menjadi pribadi yang lebih baik :)"




Surakarta, 24 Juni 2011



Tuesday, June 14, 2011

Edelweis

Edelweis

Aku persembahkan bunga Edelweis ini untukmu kasihku
Edelweis?
Karena kasihku kepadamu seperti bunga Edelweis
Berada di puncak gunung yang tinggi
Pengorbanan dan perjuangan untuk mencapainya
Kasihku kepadamu cantik laksana bunga Edelweis, wangi, lembut, putih suci
Edelweis yang tak pernah layu meski sudah ku petik dan terhambur jatuh menghiasi wajahmu
Tapi, tak akan tega aku merusaknya, membawanya ke tempat asingnya
Terimalah harumnya, walaupun hanya dalam sebuah bingkai foto
Hingga suatu saat nanti kau akan ku bawa serta mengunjunginya
Menikmati kasih Edelweis kita
Abadinya cinta kita

-Padang Edelweis Sindoro-
Karena suatu waktu kita menorehkan tinta dalam catatan kenangan, walaupun kini kita tak bersama, berikanlah abadi edelweis kita
-argoPUTRI-


Monday, June 13, 2011

Note From Gede Pangarango

Menuju Gede Pangrango


                Beberapa hari setelah aku dan rombongan Gova yang lain pulang dari Baduy, Akbar (adik tingkatku) ngajakin buat naik Gede Pangrango, tapi dengan syarat musti nyampai Pangrango juga. Yap, dia bilang gitu karena 2 tahun terakhir rombongan Gova yang berkunjung kesana ga tembus Pangrango dengan berbagai alasan. Lalu akupun pada saat itu menjadi kepala divisi Gunung Hutan dalam kepengurusan mengiyakan ajakan itu. Setelah itu kami woro-woro dan menentukan tanggal berangkat beserta rencana perjalanan. Ternyata ada hari libur beberapa hari, walaupun musti bolos 2 hari, hehehe, tapi gapapa yang penting musti seimbang lah.. hehehe.

Senin 14 Juni 2010
                Setelah Ujian PLKH alias mootcourt Perdata pukul 17.00 aku langsung segera meluncur ke sekre Gova untuk ganti baju menuju ke Cibodas. Sebelumnya udah persiapan segalanya soalnya, jadi disini diceritain dari sini aja ya, hehehe. Temen-temen yang lain udah siap dari tadi, setelah itu ditemani hujan rintik yang tadi cukup deras dan bikin was was perjalanan kami diantar menuju stasiun Jebres. O ya, rombongan ada 7 orang yaitu aku, Dimas Ragil, Surya, Akbar, Septi, Bintang, Muyasaroh. Jam 18.45 kami sampai di stasiun dan langsung beli tiket kereta jurusan Bandung, kita nanti turun di Stasiun Padalarang koq.
                Jam 19.00 kereta datang, dan berangkatttttttt…… huhuhu, penuh sesak, clingak clinguk dari gerbong 1 ke gerbong yang lain. Alhasil kami duduk dengan rombongan yang terpisah karena ga bisa kalo dalam 1 rombongan, udah pada keisi semua euy bangkunya.
Simple aja kalo pas dikreta, tidur, ngemil, ngobrol barang bawaan apa ja yang kurang, dan tidur lagi, huhuhu.

Selasa 15 Juni 2010
                Have a nice day, sampai juga kami di Stasiun Padalarang pada pukul 06.20. turun, langsung menuju mushola, berbenah, huhuhu..  sebenernya aku tadinya belum tau mau turun di stasiun mana karena Bintang, Suryo, Muyas dan Septi udah pernah kesini, huhhuu.
                Yap, begitu selesai berbenah semuanya, kami langsung menuju tempat buat naik bus menuju Cibodas, bukan di halte lo :p berhubung kita ni masih seger buat jalan dan aku juga pengen liat-liat pasar yang kita lewatin kami putuskan buat jalan kaki menuju tempat buat kita nunggu bus menuju Cibodas. O ya, nama tempat pemberhentiannya tu Tol Padalarang, kita keluar stasiun terus belok kanan jalan pasar lurus terus, mentok ketemu jalan raya, jangan lupa kita musti menyebrang karena busnya itu menuju arah kanannya kita (berhubung ga sempet buka kompas jadi ga  tau arah :p) berhubung aku laper banget dan kita ngelewatin pasar, ga lupa aku beli gorengan ma bakcang.
                Nunggu sekitar 15 menit kita udah langsung dapat bus karena emang lumayan banyak bus menuju Cibodas yang lewat. Tepat pukul 07.36 kita duduk diatas bus, hehehe. Busnya jurusan Jakarta-Bogor via puncak ya sodara-sodara J, eh ya nama busnya “Doa Ibu”, semoga ibuku pada saat itu juga mendoakan anaknya, soalnya aku pergi naek gunung ini juga ga bilang ma ibu :p
                Kegiatan di bus pun dimulai, tidur :p, sedang mba Muy musti menahan mabok gara2 naek bus dan jalan menuju Puncak yang emang kalo ga nahan pasti perut bakal bergejolak :p (peace mba)

                Jam 10.15 kami sampai di pertigaan Cibodas yang menjadi tujuan naik bus kami, setelah itu kami naik angkot menuju Cibodas. Banyak koq angkot yang menuju Cibodas, tapi tetep pinter-pinter nawar ya J biar ga terlalu mahal J perjalanan juga ga lama-lama banget, ga nyampe setengah jam koq.
                Jam 11.00 kami sampai di Cibodas, dan langsung mengurus perijinan di Kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Tempatnya luas, nyaman, dingin padahal ga pake AC :D. daftar, karena sebelumnya kita belum boking soalnya waktunya ga kekejar pas mau daftar, alhasil kita nekat aja baru daftar pas sampai sini. Sebenernya system pendaftaran sebelum naik Gunung Gede Pangrango diberlakukan system booking terlebih dahulu, dan apabila sudah memenuhi kuota maka kita ga bisa naik lagi, huhuhu, tapi untungnya kemarin itu yang naik baru dikit, oya kemarin sebelum naik kita juga kirim telegram buat jaga-jaga kalo butuh berkas pendaftaran. Abis itu kita ngisi kuisioner tentang pengetahuan alam, berbahagialah kalian yang jadi mapala atau semacamnya karena pasti bakal dapet ilmu teorinya, hehehe, yup, orang awam yang mau naik pas ngisi kuisionernya ada yang bilang ke kita kalau ga ngerti sama sekali jawaban pertanyaannya, hehehe, makanya dengan bangganya aku ajarin ajah :p udah lupa sih semua pertanyaannya tapi sedikit inget oq, contohnya tentang bagaimana menggunakan peta dan kompas, terus makanan survival, gitu gitu deh.
                Abis ngisi prosedur pendaftaran kita nunggu buat dikasi berkas-berkas buat naik, RIBET banget, tapi gapapa lah demi menjaga keamanan dan kebersihan. Dikasih surat ijin, terus dikasi kertas buat nulis bahan makanan yang menghasilkan sampah terus tar suruh difotocopi sejumlah orang yang naik. Waktu buat pendakian hanya diijinkan 2 hari 1 malam, buset dah, padahal kita itu pengen naek Pangrango juga, tapi dikasi ijinnya cuma 2 hari 1 malem, padahal bawa 3 cewek pula, petugasnya ga manusiawi bener -.- karena katanya kalau mau naik Pangrango dan waktunya udah abis suruh turun dulu abis itu ngurus ijin lagi, EDYAN beud tuh..

                Hasy, udah ga mau mikir dah ma perjalanan yang kehambat gara-gara prosedure. Abis itu kita putusin buat nginep dulu ke Yayasan Survival Indonesia (YSI) yang basecampnya deket sama kantor ini, soalnya kita udah ada yang kenal ma anggota YSInya. Dan si empunya juga pacar mbaku di Gova :p (peace mba Vitri)
                Karena masih siang menuju sore, kita jalan-jalan keliling komplek (busyet dah komplek). Ke Green Ranger terus kenalan gitu (tapi lupa nama masnya -.-) terus ngobrol-ngobrol soal aturan naik GP, dan mas Green Ranger bisa kasih solusi, makasih ya mas J, tar kalo mau naek mending nyari info juga ma penjaga Montana biar bisa antisipasi juga segala hal J  dan dilanjutkan maen-maen ma anak-anak sono juga terus istirahat biar besok bisa fresh buat naik.

Selasa 16 Juni 2010
                04.00 alarmku bunyi dan saatnya bangun kawan!! Dingin tapi seger, seneng ma udara Cibodas, huhuhu. Langsung mandi, ganti baju, masak dan makan. Jam 05.30 kita lansung berangkat ke Gunung Putri tempat kita start pendakian dengan angkot yang kemarin kita naikin dan nego. Sejam perjalanan kita udah sampai di basecamp Gunung Putri, dan tau ga? Si Petugas masih tidur di dalem -.-, kita ketokin ma panggil2 bapaknya. Setelah petugas bangun dan buka pintu kita langsung urus perijinan dan kemudian si bapak masuk lagi, kita pemanasan aja dulu, huhuhu. Kata Surya disini suhunya sekitar 18° C.
                Jam 07.00 pas kita start pendakian, biar ga sore nyampai Puncaknya. Tapi sebelumnya kita orientasi dulu jalan mana yang kita lewati nanti. Jangan sampe salah jalan loh, soalnya awal pendakiannya itu kita di perladangan, jadi banyak cabang.
                Awal start pendakianya lumayan lah buat pemanasan, kita melewati perladangan, terus nyebrang sungai kecil (kalo di kota namanya selokan ato got, tapi kalo disni airnya bersih cuy)  kemudian kita melewati hutan pinus yang merupakan Hutan Produksi yang dikelola oleh KPH PERHUTANI Cianjur. Medan mulai sulit dan terjal, selanjutnya kita akan memasuki hutan tropika, dan pada ketinggian 1.850 m.dpl, kita sampai di Pos 1 jam 08.40 mungkin ini yang namanya Tanah Merah, dimana akan kita jumpai sebuah Pos Penerangan Taman Nasional Gede-Pangrango yang sudah tidak terpakai. Jam 08.56 WIB sampai shelter sebelum pos 2 yang mungkin namanya Legok Lenca dan jalur terus menanjak, tapi anehnya disini tetep dingin, dan kalau kita ga ada pergerakan menggigilah kita, makanya jalan terus pantang berhenti lama. Jam 09.20 sampai pos 2 dan mungkin namanya Buntut Lutung (soalnya kita ga tau nama-nama tempat itu, plus ga ada tulisan petunjuk sama sekali kecuali nama pos 2). Sampai Lawang Saketeng 11.40 WIB dengan ketinggian 2460 mdpl. Break jam 12.10-12.47 WIB untuk makan siang karena kita kelaperan banget dan ga tanggung-tanggung kita makan ditengah jalan :p soalnya ga ada tempat datar juga, kalaupun nyari pos pemberhentian kita ga yakin bakal sampai jam berapa, walaupun si Septi pernah naik lewat sini tapi ampun deh niy orang udah lupa medan (zZZZzzz) maklum uda 2 taun berlalu, hehehe. Jam 12.47 mendaki lagi dan sampai pos 5 jam 13.17 WIB, duwh, ga ada jalan bonus sama sekali lewat jalur ini, capek sih iya, tapi ga terlalu kerasa karena rasa dingin yang brrr banget, jadi semangat buat jalan terus J.

Beberapa saat sebelum sampai Surya Kencana jalan sangat datar dan aku berkeyakinan kalau Alun-alunnya tinggal deket :p dan akhirnya pukul 14.22 WIB sampai juga di Alun-alun Surya Kencana (2750mdpl). Disini kita langsung melepaskan carier dan foto :D tapi setelah rombongan belakang sampai kita disuruh makai carier lagi dan jalan lagi soalnya airnya ada di Alun-alun sebelah barat (tetep ngeyel buat foto-foto dulu :p) kita ambil jalur yang lurus buat ke alun-alun barat. jam 14.49 kita sampai di alun-alun barat yang ada sungainya, hmmm seger loh. Sholat di alam bebas ah.
                Setelah puas bermain-main beberapa anggota menyarankan buat camp di puncak, padahal akunya pengen maen disini dulu, lumayan kan ada air bisa buat mainan :p, tapi si Ketua Perjalanan (KP) mutusin buat camp di puncak karena estimasi waktu L
                Pukul 15.52 WIB kami melanjutkan perjalanan dari alun-alun barat menuju puncak Gede, jalurnya kanan ya, jam 17.00 sampai dipuncak Gede (2958 mdpl) :D, akhirnya sampai juga, nunggu rombongan yang belakang aku sama Akbar dan Surya foto-foto dulu. Setelah rombongan belakang sampai juga kami langsung membentuk lingkaran dan menyanyikan hymne GOVA (mengharukan sekali T.T). setelah mencari tempat camp langsung dah buka carier dan dome buat tidur kita, sayangnya malam ini ga bersahabat, jadi mendung bergelayutan di awan T_T. masak, makan dan tidurrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.

Rabu 17 Juni 2010
Karena suasana yang mendukung, kita malas2an deh, apalagi aku yang disuruh masak, hehehe. Jam 11.24 kami baru beranjak dari Puncak Gede, hehehe, jangan ditiru ya kemalasan kami J. Terlalu siang untuk target kami selanjutnya, tapi ga apalah pokoknya target musti terpenuhi J. Jalan menuju Puncak Pangrango musti turun ke Kandang Badak dulu abis itu ntar ambil jalur ke sisi kanan (kalo yang kiri tu menuju Puncak Gede, dari Kandang Badak lo). Jadi kita musti turun ke Kandang Badak dulu terus naek ke arah Pangrango.
Dibutuhkan waktu 2 jam buat turun (standar perjalanan biasa) ke Kandang Badak, ngelewatin yang namanya jembatan setan (yang turun musti make tali) yang agak mengerikan tapi asoy, walaupun mba Muy lewat bawah karena ternyata ada jalan pintas yang memutar saudara2. Trek dari Puncak Gede ke Kandang Badak itu batu, kebayang deh kalo ujan >.<
Sampai di Kandang Badak sekitar pukul setengah 2, sekalian makan n sholat J. Setelah bersantai ria kita langsung beranjak menuju Puncak Pangrango, karena kita ngejar waktu jangan sampai kemaleman nyampai Mandalawangi. Soalnya kita juga belum tau jalan ke Puncak Pangrango.
Jam 14.30 kami beranjak dari Kandang Badak dengan penuh keyakinan untuk mencapai puncak Pangrango. Jalan yang dilewati bener2 asoy, halang rintang pohon tumbang banyak banget, huhuhu, padahal fisik kami udah terkuras kemarin, tapi aku tetep yakin bisa sampai puncak. Walaupun waktu melenceng jauh dari yang direncanakan, gapapa, yang penting sampai Puncak bareng-bareng (itu hal penting yang harus dirasain J). Jalurnya bener2 amazing (maklum, jarang dikunjungi orang) membuat kita agak kesel dikit, apalagi aku yang di depan :p. tapi waktu terus berjalan, begitu juga dengan derap langkahku. Berasa jalan ini ga ada ujungnya, ampun DJ dah, padahal banyak bonus tempat datar, tapi absolutely kami ketipu, bener-bener hampir frustasi deh T_T.
Jam 19.00 aku menemukan dataran sedikit luas dan kemudian aku teriak sama yang dibelakang kalo dikit lagi Puncak, soalnya mba Muy n Septi tepar, huhuhu, hampir saja aku juga tepar, tapi hawa Puncak membuatku kembali bersemangat J. Karena kondisi 2 cewek ini sudah down, maka kami istirahat sejenak ditempatku tadi dan Kak Ragil, Bos Bin n Suryo ngecek ke atas apakah emang bener Puncak udah deket, karena kalo ga kita putusin ngecamp di tempat datar tadi. Beberapa menit berselang mereka kembali dan bilang “Mandalawangi indah dan anget banget”, hoa…. Aku malah nambah semangat, dan akhirnya kami menuju Mandalawangi yang cuma sekitar 10 menit dari tempatku istirahat tadi J.
Dan akhirnya aku menginjakan diri di Lembah Mandalawangi dengan terpancar cahaya bulan yang ditemani bintang di lembah edelweiss ini, hangat memang, dan senyum terpancar dari kami semua, karena hanya kita berenam yang ada disini. Ucapan selamat pun keluar dari mulut kami, dipinggir sungai kecil yang kalau kemarau ga ada airnya kami berkumpul dan nyanyiin hymne Gova (it’s amazing moment guys). Senyummu terpancar juga kakak di hadapanku, ingin rasanya meluk kamu tapi kakak malah kasih jabatan tangan dan ciuman hangat di kening (thanx k, semoga ga ada yang tau kamu cium kening aku :p)
Yup, capek pasti masih terasa, langsung deh kita buka carier, buka dome, masak, makan dan time to sleep :p.
Anget banget niy tempat, nyaman banget rasanya, apalagi ngrasain sama kakak, hehehe, ini kadonya kak J
Hawa mistis yang diceritain sama orang-orang ga aku rasain (apa aku emang bener-bener ga peka ya??). aku suka banget malah sama suasananya, sunyi, that’s it yang aku pengen, tenang banget deh pokoknya J

Kamis, 18 Juni 2010
                Jam 05.00 kita bangun, dan hampir bersamaan, ga sabar liat sunrise, tapi sayangnya musti naek ke Puncak Pangrango dulu L. Dan akhirnya mas Ragil sama Suryo hunting sunrise ke Puncak Pangrango sedang aku milih masak, hehehe aktifitas kesenenganku (kali ini ga make partner), soalnya aku uda rencana buat masak paling enak di Lembah Kasih ini J buat sodara, mas mba dan juga adek2ku, untuk menghilangkan rasa cape naik 2 hari 2 malam kemarin J
Time to take a picture, hehehe, posa pose, njelajah Mandalawangi dan aku juga mampir buang hajat disini, hehehe.
Lembah Mandalawangi tu katanya punya luas 5 ha, huhuhu, luasnya, dan dipenuhi dengan pohon edelweiss (paling suka sama edelweiss, baunya beda2 lo di tiap tempat).
Waktu juga yang membatasi kami, setelah puas menikmati semuanya, kita packing dan pulangggggggggggggggggg… hmmmmm….. “kenanglah aku disini, ditemani bunga eidelweis saksi kecupan, senyuman dan semangat kita kawan J
Jam 10.20 kita naik ke Puncak Pangrango (karena kalo dari Mandalawangi juga musti lewat puncak, hehehe) terus dilanjut foto2 bentar di sana dan langsung lanjut lagi menuju Cibodas J. Cukup 150 menit menuju Kandang Badak (padahal tadi malem kita naik ntu mpe 4 jam-an -.-). Jam 13.15 kami langsung turun dari Kandang Badak biar ga kemaleman sampai Cibodasnya.
Turun jalur Cibodas emang nyenengin. Nglewatin tempat-tempat cantik, hmmm. Jalannya pun juga enak, turun dari kandang Badak, sekitar satu jam kita sampai di Kandang Batu, tempatnya datar dan luas, disini itu biasa juga buat tempat camp pendaki, tapi konon katanya Kandang Batu itu angker luh :? untung ngelewatinnya pas siang, hehehe. Lalu beberapa menit kemudian (ga sampe setengah jam deh pokoknya) kita ngelewatin sumber air panas, kaya di sauna, tapi jangan nyemplung ya, bahaya, takutnya kulit malah ngelupas. Terus buat yang pengen minum, sumpah saya sarankan jangan karena emang ga boleh diminum, air panas ntu mengandung belerang luh. Abis ngelewatin aliran sungai kecil air panas yang kita juga sempet maksi di deket sungai kecil ntu ada jalur yang lumayan xtreme luh, jadi ati-ati kalo ngelewatinnya. Jalannya itu aliran air panas, terus disebelah kiri kita itu jurang sekaligus air terjunnya si air panas, ngeri ga tu kalo jatuh?
Setelah berhasil ngelewatin aliran air, jalan ke bawahnya lebih nyenengin loh walopun sumpah sumprit ni jalan bikin aku jatoh, hehehe, lumayan sakit, soalnya musti ga bergerak ntu 10 menitan buat ngilangin rasa sakit, hehehe. Tapi disitu persis ada air terjun yang cantik luh, asoy deh buat foto2. Istirahat bentar lah buat nenangin pinggang :p
Sekitar 1,5 jam kita jalan lagi, kita nemuin Pos Panyancangan yang kalo kita mau ke air terjun Ciberem langsung aje belok ke kiri, ada petunjuknya koq. Tapi sayang ane ga bisa kesana, karena hari sudah gelap, huhuhu. Dan kita istirahat bentar disini sembari nunggu yang belakang (ga sabar buat turun kalo udah mau gelap gini).
Beberapa menit kita lanjut jalan lagi kita nglewatin jembatan kayu yang panjaaaaaaaaaaaang banget (lebay sangat deh :p) kalo siang mungkin asik nih foto2 disini, hehehe. Kita lanjut jalan lagi karena uda gelap jadi musti buruburu sampai Cibodas. Jalan jalan jalan dan jalan terus, eh sebenernya yang bikin semangat tu disebelah kiri kita jalan ada angka angka gitu, nah angkanya juga urut, jadi jane alannya agak cepet aja biar angka-angkanya cepet berakhir dan sampai 0 :p padahal ujan loh, makanya udah risih juga L
Woah, katanya kalo naik lewat Cibodas kita bakal lewatin telaga biru yang indah lo,, tapi sayaang seribu sayang saya gagal liat pemandangan Telaga Biru karena gelap T_T tapi sempet nyenter ke arah telaganya. Disini suasana agak nyeremin loh, ada gubuk juga disini, makanya agak serem, hehehe.
Jalan jalan jalan terus dan sudah 1 angka di kiri jalan :p asekkkkk, ketemu warung dan rombongan depan yang udah sampai lebih dulu.. asikkk… makan, kelaparan sangat deh…
Setelah selesai makan dan rombongan belakang udah sampai kita langsung ke Montana buat ngelapor kalo kita uda sampai bawah. Setelah melapor dan agak sedikit curhat kita langsung turun (karena uda ga tahan pengen mandi). Hah, jalan menuju YSI ternyata lama juga, tapi ga nyampe 20 menit si, hehehe.
Jam 20.00 kami sampai di YSI, Alhamdulillah. Dan mandi :D
Terimakasi buat mas Dawai yang udah mengijinkan basecamp YSInya buat kita menahan hawa dingin yang melanda Cibodas, hehehe. Mas-mas Montana dan Green Ranger yang mau membantu kami, mba warung depan basecamp YSI yang dilirik Akbar n Suryo padahal lebih manisan aku :p #ngarep. Dan petugas petugas di kantor perijinan Cibodas J. Thans powerfull #Loh.
Heran juga, biasanya kalo abis naik gunung itu kulit aku pasti gosong, tapi beda pas abis turun dari GP, kulit aku kinclong bok :D


Lembah Kasih Lembah Mandalawangi
Hangat
Sunyi
Senyap
Wangi
Jalan menujumu tak semulus wangimu
Tapi kini aku berdiri disini, ditemani hangatnya dekapan edelweismu
Dilengkapi manisnya kecupanmu
Dan kini bersama gelak tawa dan senyum kami menghiasi kesempurnaanmu
Terima kasih Mandalawangi
Kau kenangan paling indah dalam damaiku

Dedikated
Bintang Puwan P.
Dimas Ragil A
Maskardina Akbar F
Muyasaroh
Septi W
Surya W
Kapan kita mendaki lagi??? J

















Buat Estimasi dana n waktu saya rangkum disini nih J
Total Pengeluaran Transportasi dari Solo
Kereta berangkat (Kahuripan)                                                    Rp. 29.000,
Kereta pulang (Pasundan)                                                           Rp. 26.000,
Bus Padalarang – Bogor (Via Puncak)                                        Rp. 15.000,
Angkot Per3an Cibodas                                                             Rp. 15.000 (7 orang)
Bus Trans Bandung                                                                    Rp. 3000
Tiket Masuk TNGP                                                                   Rp. 4500
Angkot ke Gunung Putri                                                             Rp. 80.000 (7 0rang)

Waktu Perjalanan
Naik Via Gunung Putri
Pos Penjagaan – Lawang Seketeng (2460mdpl)                       = 4,5 jam
Lawang Seketeng – Alun-alun Surya Kencana                          = 2 jam 15 menit
Alun-alun Surya Kencana Barat – Puncak Gede                       = 50 menit
Puncak Gede – Kandang Badak                                               = 2 jam
Kandang Badak – Puncak Pangrango                                       = 5 jam

Turun Via Cibodas
Puncak Pangrango – Kandang Badak                                       = 2,5 jam
Kandang Badak – Kandang Batu                                              = 50 menit
Kandang Batu - Air panas                                                         = 20 menit
Air Panas – Pos Panyancangan                                                  = 1,5 jam
Pos Panyancangan – Telaga Biru                                                = 20 menit
Telaga Biru – Montana                                                               = 20 menit